Pada 2010 telah dilakukan kerjasama penelitian di wilayah Lengguru-Kaimana, Papua Barat. Penelitian ini melibatkan peneliti dari Indonesia dan Perancis, yang terdiri dari beberapa institusi yaitu Pusat Penelitian Biologi – LIPI, Pusat Penelitian Geoteknologi – LIPI, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI (Akademi Perikanan Sorong, APSOR, Papua Barat dan Balai Riset Budidaya Ikan Hias), Arkeologi Nasional (ARKENAS) serta dua institusi di Perancis yaitu Institut des sciences de l’évolution de Montpellier UMR IRD-CNRS-UM2 dan The Muséum National d’Histoire Naturelle (MNHN).Penelitian di wilayah Lengguru-Kaimana Papua Barat ini mendapatkan hasil yang sangat menarik, beberapa takson mendapatkan jenis-jenis yang belum diketahui keberadaannya di dunia alias jenis baru. Pada bulan ini telah terbit satu tulisan di jurnal ilmiah di Perancis, Cybium, yang mengungkapkan ditemukannya 4 jenis baru dari wilayah ini, yaitu:
Kadarusman, RK Hadiaty, G. Segura, G. Setiawibawa, D. Caruso & L. Pouyaud. 2012. Four new species of Rainbowfishes (Melanotaeniidae) from Arguni Bay, West Papua, Indonesia. Cybium 36(2): 362-382.
Seorang dosen dari APSOR, Kadarusman merupakan motor dari penelitian di Lengguru-Kaimana. Bersama dengan Laurent Pouyaud, Pak Jaques Slembrouck dan personil IRD lainnya di Indonesia merancang, mengorganisir dan mengelola pelaksanaan penelitian di Papua. Kecintaannya pada ikan asli Papua membuatnya memilih grup ikan cantik ini sebagai obyek penelitian dalam studi doktoralnya di Montpelier Perancis. Gelar phD telah diperolehnya bulan Juni 2012. Banyak jenis ikan pelangi yang telah dideskripsinya, mudah-mudahan semangat untuk terus melanjutkan riset mengungkap keunikan ikan-ikan Papua tidak luntur setelah kembali ke almamater, tidak tergiur untuk melaksanakan tugas birokratis, Tetap Semangat Pak Kadarusman!