Penelitian ikan di Papua
Tulisan tentang biodiversitas ikan di wilayah Papua diawali oleh Max Weber (1907). Selanjutnya, ekspedisi dilakukan oleh de Beaufort yang meneliti keanekaragaman jenis ikan di wilayah Papua pada tahun 1909-1910.
Dalam perjalanan ini de Beaufort mengabadikan nama satu jenis ikan sebagai tanda penghargaan pada istrinya Chaterine yang menyertainya dalam ekspedisi ini (de Beaufort, 1913). Nama ikan tersebut adalah Melanotaenia chaterinae, satu jenis ikan pelangi dari Pulau Waigeo.
Hampir dua puluh tahun kemudian, tahun 1929 ekspedisi Crane Pacific melakukan koleksi di New Guinea, New Hebrides, Kepulauan (Kep.)Tuamotu, Kep. Society, Pulau Waigeu, Kep. Fiji, Kep. Solomon dan Kep. Marquesas. Sebagian besar spesimennya dibawa ke University Stanford dan dilaporkan oleh Herre (1935 & 1936). Koleksi ikan selanjutnya di wilayah ini adalah hasil dari Ekspedisi New Guinea Richard Archbold 1938-1939, koleksinya disimpan di The American Museum of Natural History dan ditulis oleh Nichols (1940).
Era baru penelitian ikan di wilayah Papua diprakarsai oleh Dr. Gerald R Allen, yang saat itu bekerja sebagai curator di Western Australian Museum (WAM). Tulisan pertamanya terbit tahun 1980, namun pada tahun yang sama terbit empat tulisan lainnya (Allen, 1980). Beberapa buku ikan air tawar juga telah diterbitkan (Allen, 1991; Allen et al, 1982 & 2000). Sejak tahun 1980 sampai saat ini tidak kurang dari 68 tulisan ikan air tawar dari wilayah Papua dan sekitarnya telah dipublikasikan. Selain itu, GR Allen juga sangat mumpuni dalam penulisan ikan-ikan air laut.
Penelitian di wilayah Papua juga telah dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan nama ekspedisi Wilayah Nusantara (EWIN). Ekspedisi ini melibatkan cukup banyak peneliti dari beberapa Pusat Penelitian di bawah LIPI (Puslit Biologi, Puslit Geoteknologi, Puslit Sosial Kemasyarakatan dan lain-lain). Ekspedisi ini juga melibatkan peneliti LIPI dari bermacam disiplin ilmu. Penelitian dilakukan selama dua tahun di wilayah Raja Ampat, Papua Barat. Pada tahun 2007 penelitian dilakukan di Pulau Waigeo, sedangkan tahun 2008 di Pulau Batanta.
Penelitian biodiversitas ikan air tawar di Pulau Waigeo berhasil memperoleh 591 specimen ikan yang terdiri dari 60 jenis ikan dan tergolong dalam 29 suku (Hadiaty, 2007), koleksi ini disimpan di Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) dengan nomer registrasi MZB 15301 – 15334 dan MZB 15581 – 15640, total koleksi berjumlah 94 nomor. Koleksi di P. Batanta berhasil mendapatkan 51 jenis dari 25 famili dan dideposit di MZB sejumlah 138 nomor, dengan registrasi MZB 17030 – MZB 1716 (Hadiaty, 2008). Hasil koleksi di kedua pulau mengindikasikan beberapa diantaranya merupakan jenis baru.
Di akhir tahun 2010, tepatnya mulai tanggal 29 Oktober sampai 9 November 2010, telah dilakukan ekspedisi yang diprakarsai oleh Bidang Zoologi, Puslit Biologi-LIPI bekerja sama dengan Conservation Internasional di wilayah Teluk Arguni, Kabupaten Kaimana, Propinsi Papua Barat. Tim akuatik dari Bidang Zoologi dibawah koordinasi Dr. Daisy Wowor, anggota tim ini adalah Ir. Ristiyanti M Marwoto, penulis dan Mulyadi, teknisi herpetology. Koordinasi di lapangan dilakukan oleh tim CI dibawah komando Dr. Mark Erdmann, yang juga berperan aktif dalam pelaksanaan koleksi fauna. Sebagai narasumber dari penelitian ini diundang Dr. Gerald R Allen, pakar ikan dari Western Australia Museum. Penelitian ini juga melibatkan dua dua staf instansi pemerintah daerah setempat, Ir. Zeth Parinding MSi dari BKSDA dan Ir. Nimrod Tafre dari BAPPEDA, serta Drs. Samuel Renyaan MSc, dosen Universitas Cendrawasih. Di lapangan kami banyak dibantu oleh staf CI Kaimana, Ibu Dian. Pengambilan contoh ikan dilakukan di 24 lokasi perairan di Distrik Teluk Arguni Bawah (DTAB) dan Distrik Teluk Arguni Atas (DTAA).
Potensi Jenis-Jenis Ikan di Teluk Arguni, Kaimana
Penelitian di perairan Teluk Arguni berhasil mendapatkan 55 spesies ikan dari 20 famili, yang tergolong dalam 7 ordo. Jumlah specimen yang diperoleh pun cukup banyak yaitu 1628 ekor.
Hasil penelitian menunjukkan potensi dari jenis-jenis ikan yang diperoleh di perairan Teluk Arguni, Kaimana (Gambar 1). Sebagian besar diantaranya berpotensi sebagai ikan hias (33 jenis, 60%), yang berpotensi ganda, hias dan konsumsi sejumlah 13 jenis (24%), sedangkan sebagai ikan konsumsi hanya 9 jenis (16%).
Gambar 1. Potensi jenis-jenis ikan yang berhasil diperoleh selama 9 hari koleksi di perairan Teluk Arguni
Jenis yang berpotensi sebagai ikan hias diantaranya adalah jenis ikan pelangi, Melanotaenia ammeri (Gambar 2) dan jenis ikan eleotrid, Hypseleotris cf. compressa dan (Gambar 3). Ikan pelangi, M. ammeri ini merupakan jenis baru yang dideskripsi oleh Allen, Unmack dan Hadiaty pada tahun 2009, pola warnanya yang menarik membuatnya berpotensi besar sebagai ikan hias. Ikan pelangi dari Papua telah banyak jenis-jenis yang laku di pasaran, hingga temuan ini bisa menambah list jenis yang bisa diperdagangkan, mengingat reproduksi dari jenis ini tidak terlalu sulit. Jenis Eleotrid, Hypseleotris cf. compressa belum tampak dijual di pedagang ikan hias, namun mengingat pola warnanya yang menarik, ikan ini berpotensi besar untuk laku di pasar, namun belum diketahui pola reproduksinya, hingga jenis ini merupakan obyek penelitian baru untuk pengembang ikan hias.
Gambar 2. Ikan pelangi dari Kaimana yang berpotensi sebagai ikan hias, Melanotaenia ammeri (foto oleh: Renny K.H.)
Dari 55 jenis ikan yang berhasil dikoleksi, diduga 6 jenis di antaranya merupakan jenis baru yaitu Melanotaenia sp., Glossamia sp., Pseudomugil sp1, Pseudomugil sp2, Mogurnda sp., Glossogobius sp. dan Gobiopterus sp. Spesimen hasil penelitian dideposit di Laboratoium Iktiologi, Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi dan diregistrasi di buku catalog sebanyak 145 nomor dari MZB 19592 – 19734.
Gambar 3. Ikan Eleotrid dari Kaimana yang berpotensi sebagai ikan hias, Hypseleotris cf. compressa (foto oleh: Renny K.H.)
Ucapan Terima Kasih
Kami mengucapkan terima kasih pada Ibu Dr. Siti Nuramaliati Prijono, Kepala Puslit Biologi, Bapak Ir. Ahmad J. Arief, Kepala Bidang Zoologi, Puslit Biologi-LIPI, yang telah memperkenankan kami untuk terlibat dalam ekspedisi ke Kaimana. Kami juga berterima kasih pada Bapak Mark V. Erdmann yang dari awal telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran demi terselenggaranya ekspedisi ini.
Terima kasih ditujukan pada pimpinan Conservation International, Bapak Ketut Sarjana Putra serta segenap tim CI, Pak Thamrin, Pak Theus, Bu Dian, Defy dan Yasser yang telah banyak membantu sebelum dan selama pelaksanaan penelitian. Terima kasih pula pada Pak Nico dan Pak Zeth Parinding dari BKSDA Kaimana, Bapak Samuel Renyaan dari Universitas Cendrawasih, dan Bapak Nimron Tafre (Roy) dari Bappedalda Kaimana, yang telah meluangkan waktu bersama kami melakukan penelitian di perairan Teluk Arguni. Kepada Pak Musa dan Pak Muhammad yang telah memandu dan membantu kami selama penelitian disampaikan terimaka kasih.
Pelaksanaan ekspedisi di Kaimana ini dapat terlaksana dengan menyenangkan tentunya atas kerjasama yang baik dengan Ibu Yosephine dan Pak Ken pemilik dari Putiraja, juga Pak Max Ammer beserta armada boatnya, untuk semua itu diucapkan banyak terima kasih.
Akhirnya, terima kasih disampaikan pada teman-teman seperjalanan dari LIPI, Bu Daisy Wowor, Bu Ristiyanti Marwoto dan Mulyadi untuk kerjasama dan kebersamaan yang solid, senasib sepenanggunggan, sebelum dan selama ekspedisi ini.
Daftar Pustaka
Allen, G.R. & N.J. Cross, 1982. Rainbow fishes of Australia and Papua New Guinea. T.F.H. Publications Inc.
Allen, G.R. 1991. Field guide to the freshwater fishes of New Guinea. Christensen Research Institute, Madang
Allen, G.R., G.H. Kent and S.J. Renyaan, 2000. Freshwater Fishes of the Timika Region New Guinea. Perth, Western Australia, P.T. Freeport Indonesia and Tropical Reef Research
Allen, G.R. & S.J. Renyaan, 2000. Survey of Freshwater Fishes of Irian Jaya, Indonesia. Final Report to National Geographic Society, Washington DC, USA
Allen, G.R. & S.J. Renyaan, 2002. Three new species of rainbowfishes (Melanotaenidae) from Irian Jaya, Indonesia. Aqua, Journal of Ichthyology and Aquatic Biology 3 (2): 69-80
Allen, G.R. & P. Unmack, 2008. A new species of rainbowfish (Melanotaeniidae: Melanotaenia), from Batanta island, western New Guinea. Aqua International Journal of Ichthyology 13 (3): 109-120
Allen, G.R., P.J. Unmack & R.K. Hadiaty, 2008: Two new species of rainbowfishes (Melanotaenia: Melanotaeniidae), from, western New Guinea (Papua Barat Province, Indonesia), Aqua International Journal of Ichthyology Vol 14 (4): 209-224
Allen, G.R. 2008. Return to Arguni. Fishes of Sahul, Angfa, Journal of the Australian New Guinea fishes association
De Beaufort, L.F. 1913. Fishes of the eastern part of the Indo-Australian Archipelago with remarks on its zoogeography. Bijdragen tot de dierkunde 19: 13-163, Pls.1-2
Hadiaty, R.K. 2007. Biodiversitas ikan di Pulau Waigeo, Kabupaten Raja Ampat, Propinsi Papua Barat. Laporan Teknik Proyek EWIN, Puslit Biologi-LIPI
Hadiaty, R.K. 2008. Biodiversitas ikan di Pulau Batanta, Kabupaten Raja Ampat, Propinsi Papua Barat. Laporan Teknik Proyek EWIN, Puslit Biologi-LIPI
Herre, AW. 1935. New fishes obtained by the Crane Pacific expedition. Field Museum of Natural History, Zoological series 18(2): 383-438
Herre, AW. 1936. Reports on results of Tthe Crane Pacific expedition. Field Museum of Natural History, Zoological series 21: 1-486
Nichols, JT. 1940. Results of The Archbold expeditions, No. 30, New catfishes from northern New Guinea. American Museum Novitates, number 1093, New York, USA
Randall, J.E. 2007. Leptachirus, a new soleid fish genus from New Guinea and northern Australia, with description of eight new species. Record of the Western Australian Museum 24: 81-108
Weber, M. 1907. Sϋswasserfische Neu_Guineas. Nova Guinea V. Zoologie: 201-253
———
Oleh
Renny K. Hadiaty
Lab. Iktiologi, Bidang Zoologi, Puslit Biologi-LIPI