Masyarakat Iktiologi Indonesia (MII) kembali menggelar acara tahunan berupa Simposium Nasional Ikan dan Perikanan Perairan Daratan (SNIP2D) bekerjasama dengan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, KKP; Pusat Penelitian Biologi, LIPI; Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB; Fakultas Sains dan Teknologi-Universitas Jambi; Fakultas Peternakan-Universitas-Jambi; Fakultas Pertanian-Universitas Batanghari; Fakultas Perikanan-Universitas Muara Bungo dan didukung oleh Jurusan Penyuluhan Perikanan, Sekolah Tinggi Perikanan, Bogor.Kali ini dengan mengusung tema “Pengelolaan perikanan perairan umum daratan yang berkelanjutan, berkedaulatan, dan berkeadilan sebagai wahana meningkatkan kesejahteraan masyarakat”. Simposium ini berlangsung di Ballroom V Hotel Kota Jambi, Rabu (17/7) dan secara langsung (LIVE) terhubung dengan Sekolah Tinggi Perikanan, Jurusan Penyuluhan Perikanan Cikaret Bogor.
“Provinsi Jambi mempunyai sungai terpanjang di Sumatera yaitu sungai Batanghari, mempunyai ikan terbesar yaitu ikan tapah dan ikan terkecil yaitu Paedocypris progenetica yang dikategorikan sebagai ikan terkecil di dunia. Berangkat dari hal tersebut, Provinsi Jambi menjadi tuan rumah penyelanggara SNIP2D kali ini. Peserta dan pemakalah simposium berasal dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia diantaranya peserta dari Papua, Kalimantan, Sulawesi, Jawa hingga Sumatera”, kata Ketua Panitia Simposium Nasional, Dr. Tedjo Sukmono.
Ketua MII, Prof. Dr. Ir. M.F Rahardjo, DEA dalam sambutannya berterima kasih kepada Gubernur Jambi, panitia pelaksana, dan seluruh peserta yang antusias hadir di kegiatan ini dari berbagai daerah di Indonesia.
“Provinsi Jambi merupakan salah satu wilayah dengan habitat perikanan perairan daratan yang cukup besar dan memiliki habitat perikanan yang sangat menarik. Namun, sangat disayangkan perhatian akan salah satu habitat seperti perikanan perairan gambut masih minim. Oleh karena itu, harapan ke depan bahwa kelestarian perikanan perairan gambut dapat mendapat perhatian dan lebih ditingkatkan”, kata Prof. Dr. Ir. M.F Rahardjo, DEA
Simposium Nasional Ikan dan Perikanan Perairan Daratan dibuka oleh Gubernur Jambi yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jambi. Dalam sambutannya, beliau menyatakan kekhawatirannya akan kondisi perairan umum Provinsi Jambi saat ini dengan adanya Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) dan beberapa aktivitas antropogenik lainnya khususnya di perairan sungai. Oleh karena itu, Sekda mengungkapkan harapan dengan terlaksananya simposium nasional ini dapat menghasilkan tujuan akhir dan rekomendasi yang bermanfaat bagi pengembangan perikanan di Provinsi Jambi.
Pada kesempatan tersebut tampak hadir Kepala Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan (Dr. Ir. Rina, M.Si) dan Kepala Balai Riset Pemulihan Sumberdaya Ikan (Dr. Joni Haryadi, M.Sc) sebagai keynote speaker pada Simposium Nasional Ikan dan Perikanan Perairan Daratan.
Setelah pembukaan, kegiatan berikutnya adalah Focus Group Discussion (FGD) yang terbagi dalam dua forum yaitu forum bisnis dan forum konservasi. Sesuai dengan tema, pembicara kali ini menekan bahwa melalui pola konservasi sumberdaya perikanan perairan daratan dapat meningkatkan hasil perikanan dan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan dan diskusi makalah tiap bidang. Pemakalah dibagi menjadi tiga bidang yaitu (1) bidang perikanan budidaya, perikanan tangkap, penyuluhan perikanan, dan lingkungan, (2) bidang taksonomi dan biodiversitas (ekologi), (3) bidang biologi ikan. Makalah keseluruhan berjumlah 33 makalah dari berbagai peserta di Indonesia.
SNIP2D berlangsung selama dua hari yaitu pada hari pertama dilaksanakan pemaparan materi dan makalah terkait perikanan perairan daratan di ballroom V hotel Kota Jambi. Pada hari kedua dilaksanakan restocking ikan jelawat di Danau Teluk Kenali yang bekerjasama dengan Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan (BKIPM) Provinsi Jambi. Pada kegiatan restocking, Prof. Dr. Ir. M.F Rahardjo, Dr. Ir. Djumanto, M.Sc, dan Dr. Tedjo Sukmono, M.Si memberikan kuliah umum mengenai pentingnya kelestarian sumberdaya ikan. (Reporter: A. Firdhita Alam Nasyrah/Editor: CPHS).
Galeri Foto kegiatan SNIP2D (Sumber Foto: Para Panitia SNIP2D)