Xenopoecilus oophorus (Source: FishBase)
(sepenggal cerita perlawatan)
Akhir Mei 2011 saya melakukan perlawatan ke Sulawesi Tengah dalam rangka mengikuti penelitian ikan sidat (Anguilla marmorata dan A. celebensis) yang dikenal dengan nama lokal sogili. Ikan ini menghuni Danau Poso dan melakukan ruaya pemijahan ke laut Teluk Tomini. Danau Poso terletak pada di ketinggian 500 m dari permukaan laut. Luas permukaan danau 32.300 ha dengan kedalaman mencapai 450 m.
Selain sogili Danau Poso juga dihuni oleh banyak jenis ikan, bahkan beberapa diantaranya merupakan ikan endemik. Ikan tersebut sudah dimasukkan dalam kelompok ikan-ikan terancam punah. Tabel di bawah memperlihatkan daftar ikan endemik yang menghuni Danau Poso beserta status konservasinya berdasarkan IUCN 2010. Yang mengejutkan dan menyedihkan adalah satu spesies ikan endemik Adrianichthys kruyti Weber 1913 sudah dinyatakan punah. Ini adalah lampu kuning peringatan bagi keanekaragaman ikan di danau ini dan semestinya menjadi perhatian kita.
Tabel: Daftar ikan endemik penghuni Danau Poso
No | Nama ilmiah | English Name | Nama Lokal | Status |
1 | Xenopoecilus oophorus Kottelat, 1990 | Egg carrying buntingi | rono | EN (A2e) |
2 | Xenopoecilus poptae Weber & de Beaufort, 1922 | Popta’s buntingi | CR (A1ae) | |
3 | Oryzias nigrimas Kottelat, 1990 | Black buntingi | VU (A2e, D2) | |
4 | Oryzias orthognathus Kottelat, 1990 | Sharpjawed buntingi | EN (A2e) | |
5 | Anguilla celebensis Kaup, 1856 | Celebes longfin eel | sogili | Not evaluated |
6 | Adrianichthys roseni Parenti & Soeroto, 2004 | Not evaluated | ||
7 | Nomorhamphus celebensis Weber & de Beaufort, 1922 | Poso halfbeak | Data deficient | |
8 | Tamanka sarasinorum (Boulenger, 1897) | Sarasin’s goby | VU | |
9 | Weberogobius amadi (Weber, 1913) | Poso bungu | CR |
Keterangan: EN = Endangered, CR = Critically Endangered, VU = Vulnerable
Terkait dengan ikan endemik Danau Poso, saya tidak menemukan tulisan tentang ikan-ikan tersebut. Tulisan baru sebatas pada informasi taksonomik, sedangkan aspek lain seperti biologi maupun ekologi ikan-ikan tersebut belum ada. Padahal dua aspek tersebut sangat penting sebagai data dasar untuk pengelolaan dan penanganan konservasinya guna mencegah kepunahan ikan. Ada kesan bahwa ikan-ikan belum mendapatkan perhatian yang selayaknya dari para pemangku kepentingan, apakah itu pemerintah, perguruan tinggi, lembaga penelitian, praktisi perikanan maupun masyarakat setempat. Perlu ada pemikiran untuk mengembangkan nilai tambah ikan, misalnya sebagai ikan hias. Siapa berhasrat memulai?
Betina Jantan
Foto di atas, yang disalin dari FishBase, menggambarkan ikan rono betina dan jantan. Ikan rono betina melindungi telur-telurnya dengan menyimpan di bagian ventral dan dipegang oleh sirip ventral.
Ikan rono dibandingkan dengan tangan Sepotong tepian Danau Poso
Ditulis oleh
M. F. Rahardjo
(Angg MII no. 003)
* Disadur dari berbagai sumber