Penelitian terbaru membuktikan bahwa kematian tidak menghalangi ikan gupi jantan Trinidad untuk mendapatkan keturunan karena ikan betina dapat menyimpan sperma ikan jantan tersebut dalam waktu yang lama meskipun ikan jantan tersebut sudah mati.
Kemampuan menyimpan sperma dalam tubuh ikan betina dalam waktu yang lama (sperm-storage mechanisms) merupakan strategi reproduksi ikan gupi untuk mempertahankan keberadaannya di alam. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ikan gupi jantan berumur pendek, sementara ikan betina berumur hampir tiga kali lebih lama dari ikan jantan. Hampir seperempat (25%) ikan jantan dari setiap generasi yang baru menetas akan mati, namun dengan kemampuan menyimpan sperma yang dimiliki ikan betina memungkinkan spesies ini mempertahankan keanekaragaman genetik yang tinggi. Disamping kemampuan menyimpan sperma yang merupakan kekuatan bagi ikan betina, ikan gupi betina juga dikenal sebagai perenang ulung dan mampu mengolonisasi habitat. Dengan kemampuan menyimpan sperma dalam jangka waktu lama, ikan gupi betina bisa mengolonisasi habitat baru dengan keturunannya.
Penelitian ini juga mempertegas pendapat para ahli yang menyatakan bahwa proses evolusi bukan perkara kemampuan dalam bertahan hidup, namun lebih pada kemampuan untuk tetap bisa menghasilkan keturunan dalam kondisi lingkungan yang tidak menentu.
Temuan ini telah dipublikasikan oleh Andrés López-Sepulcre, Swanne P. Gordon, Ian G. Paterson, Paul Bentzen & David N. Reznick dengan judul “Beyond lifetime reproductive success: the posthumous reproductive dynamics of male Trinidadian guppies” diterbitkan dalam Proc. R. Soc. B., 5 Juni 2013.